20 Hikmah Yang Bisa Kita Ambil Dari Kisah Pertemuan Nabi Musa AS Dan Nabi Khidir AS
garpuhnet.com, Dakwah, Dunia muslim - Halo sobat beriman , kisah pertemuan nabi Musa AS Dan Nabi Khidir AS ini, memiliki banyak sekali hikmah yang patut kita ambil, untuk bekal kita menjalani kehidupan di dunia ini. Apa hikmah yang perlu Kita ambil dari kisah pertemuan Nabi Musa AS Dan Nabi Khidir? Yuh kita bahas sekarang juga
Hikmah Yang Bisa Kita Ambil Dari Kisah Pertemuan Nabi Musa AS Dan Nabi Khidir AS
1. Kita sangat dianjurkan untuk berdiskusi atau berdialog dalam urusan ilmu.
2. Seorang alim diwajibkan menyebarkan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain.
3. Perjalanan menuntut ilmu merupakan perjalanan istimewa. Nabi Musa sendiri menempuh perjalanan yang cukup melelahkan demi menemui seorang yang lebih alim dari dirinya.
4. Kedudukan dan keutamaan dirinya tidak sampai menghalangi Musa untuk menemui dan mengikuti orang yang diharapkannya memberikan ilmu.
5. Kita disyariatkan untuk melayani dan mengabdi kepada ahli ilmu dan pemilik keutamaan. Yusya ibn Nun, misalnya. Ia mengabdi kepada Musa. Begitu pula Anas ibn Mālik juga melayani Rasulullah saw.
6. Seorang hamba diperkenankan bercerita rasa lelah, kesulitan yang dialami, atau keadaan penyakit, dengan catatan tidak membenci atau menyalahkan takdir yang telah ditetapkan untuk dirinya.
7. Khidir tidak mengetahui perkara gaib kecuali yang telah diberitahukan Allah kepadanya.
8. Kisah di atas meyakinkan kepada kita bahwa Allah maha kuasa untuk menghidupkan sesuatu yang sudah mati, seperti menghidupkan ikan yang dibawa Nabi Musa.
9. Melalui hadits itu, kita diajarkan untuk tetap bersikap lemah lembut kepada pengikut atau pelayan kita. Contohnya sikap Nabi Musa terhadap muridnya yang lupa mengabarkan akan hilangnya ikan.
10. Nabi Khidir telah melubangi kapal dan membunuh seorang anak. Namun kemudian dikabarkan bahwa apa yang dilakukannya semata-mata perintah dan kehendak Allah sebagai bentuk kasih sayang-Nya.
11. Seorang yang bermaksud mengerjakan sesuatu di masa yang akan datang, disunnahkan mengucap “insya Allah,” yang artinya ‘jika Allah menghendaki.’
12. Di antara etika seorang murid atau santri di hadapan gurunya adalah menunjukkan sikap sabar dan menaati setiap perintahnya.
13. Hadits di atas menunjukkan betapa kecilnya ilmu manusia di hadapan Allah. Di dalamnya disebutkan bahwa Khidir berkata kepada Musa, “Tidaklah ilmuku dan ilmumu di sisi Allah kecuali seperti air laut yang diminum oleh burung itu dengan paruhnya.”
14. Hikmah Allah yang ditetapkan bagi para hamba-Nya ternyata tidak terlihat. Baru kemudian, hikmah yang semula dianggap buruk dan ujian oleh seseorang itu menjadi kenikmatan dan kebaikan.
15. Allah mempersiapkan anak yang saleh dengan kesalehan orang tuanya. Dalam kisah di atas, dikatakan bahwa Khidir memperbaiki dinding yang nyaris roboh. Tujuannya untuk melindungi gudang harta yang ditinggalkan kedua orang tua untuk anak-anaknya.
16. Kita juga harus selalu menisbahkan kebaikan kepada Allah. Di saat yang sama, kita juga tidak diperkenankan menisbahkan keburukan pada-Nya.
17. Kita diperbolehkan melakukan sesuatu yang bahayanya lebih ringan demi menghindari bahaya yang lebih berat.
18. Kita tidak dilarang untuk merusak sebagian harta demi menyelamatkan harta yang lebih banyak.
19. Saat bepergian, kita disyariatkan untuk membawa perbekalan. Setelah menempuh perjalanan panjang, Musa meminta muridnya untuk mengambil makanan yang dibekalnya.
20. Seseorang harus berhati-hati mengingkari pendapat para ahli ilmu dan orang-orang saleh. Berusahalah untuk mencari dasar pandangan dan alasan mereka mengapa bertentangan dengan dugaan orang kebanyakan.
Kesimpulan
Kisah pertemuan nabi Musa AS Dan Nabi Khidir AS memiliki banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari kita sob, dari mulai kita harus berdiskusi dan berdialog sampai kita harus berhati-hati mengingkari pendapat orang alim.
Tag : #hikmah #dakwah #dunianuslim