DI BALIK JERUJI: Pelajaran Keberanian Ibnu Taimiyyah. Rahasia Kekuatan Tersembunyi Integritas dan Kemandirian Berpikir yang Wajib Dimiliki Remaja Muslim.

Keberanian Ibnu Taimiyyah. Rahasia Kekuatan Tersembunyi Integritas dan Kemandirian Berpikir
images by garpuhnet.com from @ridwan1723_
garpuhnet.com, Di tengah gejolak politik dan tantangan ideologis yang kompleks pada abad ke-13 M, hiduplah seorang ulama besar yang dikenal karena keberanian dan konsistensinya dalam memegang teguh prinsip Islam, Syaikh al-Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau adalah seorang pemikir kritis yang menolak taklid buta dan kebiasaan yang bertentangan dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah, membuatnya seringkali berhadapan dengan penguasa dan bahkan ulama-ulama sezamannya.

Kekuatan tersembunyi Ibnu Taimiyyah adalah integritasnya yang tidak tergoyahkan. Ia hidup di masa ketika relevansi ajaran Islam dipertanyakan oleh berbagai aliran filsafat dan invasi dari luar. Ia memilih jalan yang paling sulit: jalan pengorbanan demi mempertahankan keyakinan yang murni. Ia tidak takut untuk menyatakan kebenaran, bahkan jika itu berarti dipenjara berkali-kali.

Kisahnya menunjukkan bahwa kekuatan tersembunyi diri sendiri seringkali harus diuji di bawah tekanan. Ketika dipenjara di Mesir, ia tidak mengeluh. Sebaliknya, ia menggunakan waktu tersebut untuk mengajar tahanan lain, mengubah penjara menjadi madrasah tidak resmi. Ia menulis: "Apa yang bisa dilakukan oleh musuh-musuhku terhadapku? Surgaku ada di dadaku. Ke mana pun aku pergi, ia bersamaku. Jika mereka memenjarakanku, itu adalah tempatku menyendiri (berkhalwat). Jika mereka mengusirku, itu adalah perjalanan (hijrah) bagiku. Jika mereka membunuhku, itu adalah mati syahid bagiku."

Kata-kata ini menjadi inspirasi abadi bagi anak muda tentang kemandirian berpikir dan keberanian untuk mempertahankan prinsip. Ibnu Taimiyyah mengajarkan bahwa kebebasan sejati bukanlah kebebasan fisik, tetapi kebebasan jiwa yang terikat hanya pada kebenaran. Ia berjuang keras melawan bid'ah (inovasi dalam agama) dan kebiasaan yang merusak akidah, memastikan bahwa generasi Muslim berikutnya dapat mempraktikkan Islam dengan integritas yang utuh.

Untuk remaja dan pemuda yang sedang mencari jati diri dan menghadapi tekanan sosial atau ideologis, Ibnu Taimiyyah adalah contoh bahwa kekuatan tersembunyi terbesar adalah keyakinan yang kuat. Belajarlah untuk menjadi pemikir kritis yang tidak mudah terbawa arus, selalu mengecek relevansi suatu ide dengan sumber kebenaran, dan berani bersikap konsisten dalam mempraktikkan ajaran yang kamu yakini benar. Integritas jauh lebih berharga daripada popularitas atau kenyamanan sesaat.