Cerita Horor Pada Saat Kamping Sekolah Di Buper Wisata Majalengka
garpuhnet – Berkemah
di hutan atau bumi perkemahan memang merupakan hal yang menarik untuk
coba, bukan hanya dapat mengobati penat
saja berkemah di hutan juga dapat mendekatkan diri kita kepada alam dan membuat
kita selalu bersyukur akan nikmat yang tuhan berikan.
Lepas dari itu semua
pastinya ketika kita berkemah di hutan sering kita dapati pengalaman yang
janggal dan horor, yang mana membuat merasa merinding sekaligus takut, namaun
apa daya bagi kita yang sudah berpengalaman pastinya menemukan hal yang janggal
adalah hal yang biasa saja kan sob?...
Nah kali ini sob, mimin garpuhnet mendapatkan cerita dari
salah seorang teman mimin sob, beliau
menceritakan pengalaman horor nya saat berkemping di salah satu buper wisata majalengka,
untuk melindungi privasi disini mimin tidak akan menyebutkan wisata yang mana
nya ya sob. Okeh, siapkan gorengan dan kopi dan setel lagu relaxsasi mari kita
dengar ceritanya.
Diteror Suara Mengerikan, Bayangan Seram Serta Kerasukan Masal
Halo sob kata beliau
kejadian ini terjadi pada saat beliau duduk di bangku kelas 1 smp di smp swasta
di cirebon, seperti biasanya ketika mendekati ujian akhir semester sekolah
mengadakan kemping bersama semua ektrakulikuler
di suatu buper di kabupaten majalengka.
Setelah beliau
menunggu, tiba saat nya pada bulan oktober tahun 2018 kami berangkat menuju
lukasi bumi perkemahan, sesampainya di tempat kami membangun tenda unuk
istirahat, dan bisa di bilang suasana disana seperti biasa saja normal dan
indah, namun lain cerita jika malam hari.
Kerasukan Masal
Malam pun tiba,
suasana masih tampak normal dan biasa saja tapi tiba tiba pada pukul 21.00 ada
salah satu teman perempuan saya berteriak dan menangis tanpa ada sebab di situ
mulai lah kejanggalan-kejanggalan terjadi. Setelah itu teman perempuan saya di
bawa ke posko guru untuk di obati, selang 5 menit setelah teman perempuan saya
kerasukan, giliran kaka kelas saya juga kerasukan hingga sampai 3 orang kaka kelas
saya kerasukan, ihh seram..
Suara Wanita Tertawa Di Pojok Bebatuan
Malam itu sangat
mencekap karena banyak yang kerasukan, guru terus bersih baku menyembuhkan
murid-murid yang kerasukan, posisi saya saat itu sedang istirahat di dalam
tenda kata teman saya, makin malam suasana di sana makin mencekam dan horor
karena selain banyak yang kerasukan dari arah pojok bebatuan di belakang saya
terdenga suara ribut wanita seperti sedang tertawa, terdengar dekat dan
seram.wajar di usia baru masuk smp ketakutan saya masih ada , karena baru
pertama saya kemping di alam bebas walaupun ini bumi perkemahan yang terjamah
orang-orang tapi tetap ada alam lain yang tinggal di tempat itu.
Bayangan Putih Terbang
Setelah mendengar
suara wanita tertawa pada saat ketika pukul 00.00 ada acara jejak malam,
menjelajah malam di tengah hutan yang mana pada malam itu melihat sekelebat
bayangan putih terbang di atas pohon cemara. Disitu hati ini takut dan
merinding sob karena acara itu di jalani sendiri-sendiri tanpa di temani
siapapun.
Diperjalanan didalam
hutan diri ini seperti ada yang mengikuti dari belakang namun tidak ada suara
orang ataupun binatang pada saat itu, hmm seram. Dan akhirnya saya sampai di
posko tempat berkumpul orang-orang hati ini lega karena akhirnya bertemu teman
lainya setelah melewati perjalannan horor itu, tempat di situ seperti alam lain
sob, dan di sekelilingnya banyak sekali mahlik yang tak kasat mata.
Sekitar pukul 3 dini
hari saya dan teman lainya kembali ke tenda un tuk sholat subuh dan melanjutkan
kegiatan lainya.
Kerasukan Masal Parah
Next cerita pada
malam ke dua ini tak kalah mencekam lagi sob setelah acara api unggun banyak
sekali mungkin lebih dari malam pertama kemarin, teman dan kakak kelas wanita
yang kerasukan. Bayak dari merka yang menangis, teriak histeris dan lain
sebagainya, ihh pokonya mencekam banget sob.
Malam itu menjadi
titik diman malam puncak keseraman yang lebih dari kemarin, guru-guru
memberikan arahan opada semua murid untuk perbanyak istighfar dan sholawat
ketika menjelang istirahat. Keesokan harinya kami semua pulang ke kediaman
masing-masig sebelum pulang kami melakukan bersih-bersih dan perapihan tenda,
lalu upacara penutupan dan pulang.